Menyingkirkan kegelisahan hati dengan petunjuk yang nyata,di dapat dari kitab suci Al-Quran,yang tak pernah di ragukan kebenarannya. -
"Entah kenapa ya, hari ini perasaanku galau-galau tidak karuan"
Ungkapan di atas adalah menggambarkan suasana hati yang tengah gelisah ,saat itu rasa cemas,gundah gulana,dan ragu-ragu sedang bercampur aduk .Dan apabila hati terus menerus di hinggapi perasaan seperti itu sudah tentu dampak yang akan di dapatkan ialah rasa ketidak pastian dalam segala hal,apalagi jika di hadapkan pada sebuah pilihan.
Ibarat kata "Tak ada angin dan tak ada hujan tiba-tiba pohon pun tumbang" artinya tak ada masalah dan tak ada musibah tiba-tiba hati menjadi gundah.Contohnya, dalam suasan pergaulan dan lingkungan tidak ada masalah, keadan ekonomi keluarga sedang baik-baik saja dan juga suasana di dalam keluarga juga sedang harmonis-harmonisnya dan nyaris tanpa masalah.Akan tetapi meskipun begitu,suasana hati yang di rasakan tetap tidak bisa tenang selalu saja datang perasaan galau tak menentu padahal secara kasat mata dalam hidup tidak ada masalah berat yang dihadapi.
Memang perasaan seperti itu terkadang bisa hinggap di hati kita tanpa di sadari apa penyebabnya hingga bisa seperti itu.Seperti "mut" yang terkadang datangnya baik dan terkadang pula datangnya kurang baik "bete".
Lalu mengapa perasaan gelisah,cemas dan ragu-ragu itu bisa muncul padahal sepertinya dalam hidup nyaris tanpa masalah tuh.?
Saya coba mencarikan jawaban atas masalah tersebut dan berikut dan inilah jawaban yang di anggap realistis terkait suasana hati yang tidak menentu tersebut.
Perasaan yang mudah Tersinggung
Perasaan yang mudah tersinggung sering diartikan sebagai sifat yang yang cengeng,karena seseorang yang memiliki sifat seperti ini biasanya terkesan serius dan jarang bercanda bahkan cenderung pemarah,hingga akhirnya orang enggan untuk mendekati bahkan hanya sekedar untuk berbincang,karena bergaul dengan orang yang punya sifat seperti ini harus extra hati-hati dalam berbicara ataupun bertindak,salah ngomong sedikit saja orang seperti ini akan cepat marah bahkan menghindar untuk jangka waktu yang cukup lama.
Cukup menjengkelkan memang berbicara dengan orang seperti ini namun pertanyaannya mengapa kita bisa mencap orang seperti itu sebagai orang yang mudah tersinggung?.
Sekarang coba kita tanyakan pada diri kita sendiri apabila kita dihadapkan pada sebuah pertanyaan sperti ini:.
Apabila kita sedang melakukan tes kepribadian baik itu sewaktu melamar pekerjaan atau bahkan sedang pendekatan kepada calon pasangan misalnya,lalu kemudian kita di hadapkan pada sebuah pertanyaan begini "Apakah kamu orangnya mudah tersinggung"?Coba kira-kira Anda akan menjawab apa?..Kalau saya akan jawab "Tidak".Mengapa begitu ? karena meskipun benar saya orangnya mudah tersinggung tentu tidak akan semudah itu mengakuinya,karena sebagai manusia biasa yang tidak sempurna tentu sangat sedikit sekali keberanian saya untuk mengakui kekurangan itu.
Bagaimana dengan Anda?
Mungkin ada jawaban yang sama dengan jawaban saya di atas,akan tetapi di iringi dengan keyakinan bahwa di dalam dirinya memang sama sekali tidak memiliki perasaan seperti itu, mudah tersinggung.
Ok...tapi coba kita bayangkan apabila kita di hadapkan pada suasana yang akan menguji benteng pertahanan hati.
Contohnya seperti ini :
- Anda sedang mengendarai motor dan melewati sebuah jalan gang yang sempit dan berkelok,lalu kemudian muncul pengendara motor lain dari arah berlawanan dan otomatis Anda berhenti sejenak, berharap pengendara motor tersebut mengalah, yaitu mundur kembali mencari ruang agar bisa berpapasan dengan Anda.Namun apa yang terjadi tenyata dia terus maju dan matanya sedikit melotot pada Anda. Kemudian akhirnya Andalah yang harus mengalah untuk mundur kembali mencari ruang agar bisa berpapasan.
- Atau pada saat Anda sedang berada di dalam angkot kemudian ada seorang Ibu-Ibu berbadan gendut naik angkot tersebut dan tanpa ia sadari sewaktu masuk dan melewati Anda yang sedang duduk, kakinya menginjak kaki Anda.
Nah kira-kira apa yang terjadi pada suasana hati kita saat mengalami dua keadaan tersebut?
Kemungkinan besar hati kita akan tersinggung dan bete sekali saat itu, sebelum akhirnya memaafkan juga dalam hati.Apakah begitu?
Kalau benar begitu berarti di antara kita kemungkinan besar mempunyai perasaan yang sama yaitu mudah tersinggung.
Mengapa?
Karena apabila perasaan itu tidak dimiliki sama sekali, maka artinya kita semua tidak memiliki hati sama sekali.Coba perhatikan kenapa kita selalu di anjurkan untuk memaafkan kesalahan orang lain.Itu artinya kita sebagai manusia akan mudah merasa tersinggung apabila orang lain berbuat salah kepada kita, baik yang disengaja ataupun tidak disengaja, jadi kesalahannya orang lain menjadi pemicu ketidaknyamanan dan kegelisahan di hati kita.
Kata maaf akan terucap apabila kita merasa tersakiti.Contohnya dalam dua kejadian di atas yaitu ketika kita harus mengalah dari pengendara lain yang tak mau mengalah,dan harus menahan sakit hati dan sakit kaki ketika terinjak oleh Ibu-Ibu gendut di dalam Angkot.Oleh karena itu rasa sakit yang spontanitas datang menghentak hati dan pikiran kita hingga memicu datangnya emosi, itu yang di namakan perasaan yang mudah tersinggung.
Wajar semua itu terjadi pada hati kita dan menjadi salah satu kekurangan diri kita.Karena apa jadinya apabila hati kita tidak peka terhadap kesalahan orang lain? Kita pun tidak akan pernah bisa merasakan indahnya ikhlas memaafkan kesalahan orang lain tanpa di pinta atau di ketahui oleh orang tersebut.
Intinya perasaan mudah tersinggung adalah perasaan yang di miliki oleh semua orang.Akan tetapi sebagian orang mungkin tidak bisa mengendalikan perasaannya tersebut.Tidak bisa mengendalikan emosi dan sangat sulit untuk memaafkan kesalahan orang lain,hingga akhirnya mengakibatkan munculnya perasaan gelisah. Gelisah karena selalu kepikiran dan merasa ingin membalas perlakuan orang yang telah menyakitinya.Cemas karena merasa harga dirinya di remehkan.Ragu dan takut ketika akan bersosialisasi karena takut di remehkan.
Jadi sekarang sudah jelas mempunyai perasaan yang mudah tersinggung akan membuat hati ini menjadi gelisah tak menentu, karena diakibatkan oleh timbulnya perasaan yang selalu merasa bahwa orang itu pernah menyakiti kita.Tetapi disisi lain perasaan mudah tersinggung adalah merupakan tabi'at dari manusia yang tidak bisa di hilangkan begitu saja. Yaa.. meskipun dalam hati sudah berusaha untuk memaafkan, akan tetapi tetap tidak bisa hilang begitu saja dalam ingatan.Apalagi kalau sampai dalam hati kita tidak cepat memaafkan kesalahan orang tersebut,waah..tidak bisa di bayangkan bagaimana gusarnya hati ini.
Lalu adakah cara, agar hati ini tidak gelisah,cemas dan ragu, terutama terhadap kesalahan orang lain?
Saya punya tips yang sudah terbukti bisa mengobati kegelisahan hati.
Sabar
Orang yang bersabar adalah merupakan orang yang tangguh,karena apapun masalah yang menimpanya,ringan atau pun berat akan di hadapinya dengan ikhlas dan tawakal.Selain tangguh, juga akan mendapat kasih sayang dari Allah swt,siapa orangnya yang tidak mau disayangi Allah swt.Pastinya semua mahluk di bumi ini sangat mengharapkan kasih sayang dari-Nya.Jadi tidak rugi rasanya untuk menjadi orang yang sabar
Allah swt berfirman :
"Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar" QS.Al-Baqoroh :153
"Dan berikanlah berita gembira bagi orang-orang yang sabar" QS.Al-Baqoroh :155
"Dan Allah menyukai orang-orang yang sabar" QS.Al-Imran :146
"Dan sesungguhnya kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan" QS.An-Nahl :96
"Jika kamu bersabar dan bertaqwa,niscaya tipu daya mereka tidak akan sedikitpun mendatangkan kemudhorotan kepadamu,sesungguhnya Allah maha mengetahui segala apa yang mereka kerjakan" QS Al-Imran :120
"Mereka itulah orang-orang yang di balasi dengan martabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka dan mereka di sambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya" QS Al-Furqaan :75
Allah swt memberikan perhatian lebih terhadap orang-orang yang sabar.Sebab dengan bersabar sama sekali tidaka kan mendatangkan kemudhorotan melainkan hanya akan mendapatkan kebaikan saja.Dengan bersabar Insya Allah suasana hati akan berangsur-angsur menjadi tenang hingga akhirnya tak ada lagi kegelisahan hati yang selama ini di rasakan.Dan itu artinya tak ada lagi beban di hati seperti yang di harapkan.
Tapi jangan lupa, bersabar dalam menghadapi masalah dan juga bersabar untuk ikhlas memaafkan, itu adalah hal yang cukup sulit di realisasikan dalam kehidupan ini.
Mengapa begitu ?
Karena untuk memposisikan diri kita pada tingkatan sabar, Terlebihdahulu kita harus mampu berperang melawan hawa nafsu, dan juga mampu berperang melawan godaan syetan yang terkutuk, yang selalu menggoda manusia agar terjerumus ke jalan yang sesat.Nah..jadi, nanti setelah peprangan itu kita menangkan maka kesabaran dan ketawakalan akan muncul dengan sendirinya, menghiasi hari-hari kita dengan indahnya.dan efek dari semua itu adalah ketenangan hati yang akan kita dapatkan.
Akan tetapi jangan sampai semua itu menjadikan kita pesimis untuk menjadi orang yang sabar,tetap optimis saja karena ada Allah swt yang selalu menjaga hambanya dan membantu hambanya yang mau berbuat kebaikan,asalkan kita tak henti-hentinya memohon pertolongan Allah swt agar menjadikan kita sebagai bagian dari orang-orang yang sabar,Insya'Allah.
Itulah kesabaran yang menjadi obat anti kegelisahan hati.
Sekarang mungkin di antara Anda ada yang bertanya seperti ini ;'Memaafkan sudah,sabar juga sudah di lakukan,tapi kok suasana hati masih tetep aja gelisah kenapa ya'?
Saya katakan jangan khawatir kalau masih belum bisa menyingkirkan kegelisahanmu itu,karena masih ada satu langkah lagi yang harus diselesaikan.
Apa itu?
Perbanyaklah berdzikir
Kenapa dzikir ? karena dzikir pada hakikatnya adalah mengingat Allah swt. Tentunya untuk mengingat allah swt kita harus mengucapkan asma-asma Allah,seperti yang sudah di ajarkan oleh Rosulullah saw.Maka dari itu dengan mengingat Allah swt hati kita akan fokus hanya pada Allah semata dan otomatis rasa gelisah yang selama ini hinggap di hati Insya'Allah akan segera hilang sirna.
Allah swt berfirman :
"Orang-orang mu'min hatinya tentram karena mengingat Allah,ingatlah Allah,karena dengan mengingat Allah hati menjadi tentram" QS Ar-Ra'd :28
Setelah melihat ayat di atas maka yakinlah sudah,bahwa dengan berdzikir mengingat Allah niscaya hati ini akan menjadi tenang dan tentram,dan bukan hanya ketentraman hati saja yang di dapat dari berdzikir melainkan masih banyak dan banyak lagi manfaat yang bisa di peroleh.Anda bisa mencari manfaat lainnya dari ayat-ayat Al-Quran.
Sebaliknya apabila kita sama sekali tidak pernah mengingat Allah maka kita sudah termasuk golongan syetan naudzubillah.Hal itu bisa kita lihat dari firman Allah yang satu ini :
"Setan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah,mereka itulah golongan setan.Ketahuilah bahwa sesungguhnya golongan setan itulah golongan yang merugi.QS.Al-Muzadilah :19
Itulah keterangan yang di kabarkan oleh Allah swt dalam Al-Quran tentang orang-orang yang sabar dan selalu mengingat Allah.Yaitu dalam rangka ikhtiar kita mengobati kegelisahan hati.Memaafkan atas kesalahan orang lain baik yang di sengaja atau tidak di sengaja,kemudian ikhlas bersabar atas apa yang telah menimpa kita,ditambah lagi dengan selalu mengingat Allah pada waktu siang dan malam,berdiri ataupun sedang berbaring,mengharap rido Allah swt.
Ketenangan hati akan memicu semangatnya beribadah pada Allah swt,sebab dengan ketenangan hati bisa membuat pikiran lebih jernih dan fokus terhadap semua hal,mampu memilih jalan-jalan terbaik dan tentu saja akan jadi pemicu pula datangnya sifat ikhlas.Oleh karena itu ketenangan hati adalah sebuah kunci kesuksesan.
Wallahu'alam.
Belum ada tanggapan untuk "Ikhtiar menyingkirkan kegelisahan hati"
Posting Komentar